Panggung Seni Bawaslu Kabupaten Bengkalis di CFN & CFD Polbeng : Sebuah Catatan Ringan yang Sayang Jika Tidak dituliskan
|
Oleh : Marzuli Ridwan Al-bantany
Seni itu indah. Seni itu penuh dengan kelembutan. Dan dengan seni pula hidup seseorang anak manusia itu akan lebih bercahaya dan penuh makna. Segala gelisah maupun kerisauan batin dalam menjalani hidup serta kehidupan ini, pasti akan selalu dihadapinya dengan senyum penuh bunga – dengan hati yang lapang. Bahkan pada tahap yang lebih tinggi ia akan berubah menjadi sebuah bentuk kesyukuran.
Sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan dengan amat sempurna (insan kamilin), sudah tentulah manuisa itu menyukai dan mencintai seni, meski kadang ada juga diantara kita yang tidak terlalu menghiraukannya, menganggap jika seni itu hanya pekerjaan yang hura-hura dan kesia-sian belaka.
Sejatinya begitulah. Dengan berkesenian atau sekurang-kurangnya tampil sebagai penikmat seni (sesuatu yang indah-indah), diharapkan dengan seni itu ianya dapat membentuk watak atau karakter diri menjadi insan yang selalu diliputi oleh kelembutan dan keindahan – menjadi manusia yang baik budi dan pekerti. Jika jiwa dan rohani sudah ditempa oleh kelembutan dan keindahan, maka setidaknya pula setiap tutur kata dan segala gerak tubuh kita akan mencerminkan kelembutan dan keindahan itu.
Seni sesungguhnya tidak hanya sekadar wadah untuk berekspresi dan meluahkan isi jiwa yang dituangkan dalam bentuk-bentuk berkesenian itu sendiri, seperti lewat nyanyian dan iringan musik, lewat lukisan, ataupun lewat karya-karya seni dan karya-karya sastra lainnya, melainkan ianya pula amat sesuai dijadikan jembatan kasih, tali penghubung dalam menitipkan pesan-pesan positif, ide dan gagasan-gagasan yang brilian, serta beragam nilai-nilai kebaikan lainnya yang dapat ditampung dan disampaikan lewat berkesenian.
Lihatlah, betapa sejarah telah mencatat jika dari sejak dulu seni itu dianggap sebagai cara yang paling halus dalam mengajak orang berbuat dan menjalankan suatu nilai-nilai kebaikan dalam hidup, mendorong dan menyemangati banyak orang agar selalu dekat dengan kebaikan, dan bahkan kebenaran. Tinggal lagi bagaimana seni itu diramu dan dikemas sebaik mungkin agar ianya bernilai positif dan tentunya pula bernila ibadah.
Nah, atas dasar ini pulalah, Bawaslu Kabupaten Bengkalis yang selama ini barangkali dalam menyampaikan himbauan dan ajakan kepada masyarakat agar bersama-sama ikut berpartisipasi dalam mengawasi sebuah pesta demokrasi (baca : mengawasi Pemilu maupun Pilkada) melalui kegiatan-kegiatan yang mungkin dianggap terlalu sangat formal dan seremonial, mencoba merubah model dan bentuknya lewat seni – lewat sebuah pementasan panggung seni dan sederetan kegiatan lainnya yang agak lebih enjoy dan lebih menyentuh; seperti dalam kegiatan Sosialisasi Kelembagaan dan Pengawasan Pilkada Bupati Bengkalis dan Wakil Bupati Bengkalis Tahun 2020 yang digelar pada Sabtu dan Ahad pekan lalu di momen Car Free Night dan Car Free Day yang dibuat Politknik Negeri Bengkalis. Sungguh ini sebuah terobosan yang baru, yang sangat-sangat jarang dilakukan.
Kegiatan panggung seni dalam rangka sosialisasi Bawaslu Bengkalis dengan melakukan sejumlah agenda perlombaan, diantaranya lomba baca puisi dan karikatur yang diikuti kalangan umum di Kota Bengkalis dan sekitarnya itu, amat mendapat sambutan dan apresiasi yang cukup hangat oleh para pengunjung yang berhimpun pepat di acara CFN & CFD itu. Lautan manusia yang hadir di malam dan siang hari selama dua hari penuh itu, sungguh merasa terhibur oleh kehadiran Bawaslu Bengkalis yang sengaja mendirikan Stand atau tenda tempat mereka memperoleh banyak informasi tentang kelembagaan dan peran Bawaslu Bengkalis dalam mengawasi tahapan-tahapan penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada. Terlebih lagi sebuah panggung seni yang disuguhkan selama malam dan siang hari dalam kegiatan itu, seakan-seakan menjadi ajang bagi para pengunjung untuk berhibur. Bahkan tak sedikit diantara pengunjung yang singgah di Stand Bawaslu Bengkalis kemudian menjajal olah vocal dan menyumbangkan lagu-lagu dan tembang-tembang pilihan.
Pendek kata, kehadiran Bawaslu Bengkalis dengan mendirikan sebuah Stand yang dipaduindah dengan suguhan menarik panggung seni, mampu membuat ramai pengunjung tertarik dan singgah di Stand Bawaslu Bengkalis untuk mendapatkan penjelasan terkait informasi dan beragam hal-hal menarik lainnya. Atau sekurang-kurangnya para pengunjung dapat berselfi ria bersama papan layar instagram dan Maskot Bawaslu yang sengaja dipajang di kiri kanan Stand Bawaslu Bengkalis. Atau paling tidak dapat melihat dari dekat berbagai foto-foto dan video serta dokumentasi-dokumentasi pengawasan, laporan dan hasil-hasil pengawasan serta membubuhkan tandatangan dengan pesan dan kesan pengunjung di sebuah kain hitam yang sengaja disiapkan pihak panita penyelenggara.
Tidak sampai di situ, kegiatan sosialisasi yang juga disandingkan dengan kegiatan lomba baca puisi dan karikatur, juga semakin tambah berseri dengan hadirnya sejumlah sastrawan dan seniman muda di Bengkalis. Kehadiran mereka dalam membaca puisi dan lagu-lagu yang didendangkan, ternyata mampu menyentak rasa dan menggugah jiwa setiap pengunjung yang melintas untuk selalu menikmati setiap acara demi acara yang dikemas Bawaslu Bengkalis itu. Dan buktinya, hingga kegiatan berakhir, puluhan pengunjung yang diantara mereka rata-rata adalah mahasiswa, pedagang kuliner dan masyarakat umum yang sengaja menyempatkan diri untuk hadir dan berhibur bersama Bawaslu, tetap setia menanti hingga akhir kegiatan.
Kegiatan sosialisasi Bawaslu Bengkalis yang ditutup dengan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba baca puisi dan karikatur itupun menjadi lebih semarak. Lebih-lebih lagi sesi foto bersama dengan pimpinan Bawaslu dan Staf Sekretariat Bawaslu Bengkalis dibuat sedemikian heboh, menjadikan kegiatan yang diakhiri dengan penandatanganan Spanduk Deklarasi Tolak Politik Uang dan Politisasi SARA itu kian meriah.
Sungguh …
Di siang yang bertuah itu Stand Bawaslu Bengkalis serta jalanan di seputar arena Car Free Day Politeknik Negeri Bengkalis seolah-olah menjadi milik mereka, milik para pemuda serta masyarakat Kota Bengkalis yang mendambakan agar Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis Tahun 2020 mendatang berlangsung dengan baik sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan. Pilkada yang bebas dari berbagai macam pelanggaran dan kecurangan. Bebas politik uang dan SARA yang dapat melumpuhkan makna sebuah demokrasi yang digagas bersama.
Dan…
Langit cerah yang sebelumnya sempat mencurahkan rintik-rintik hujan, seketika berubah menjadi amat bersahabat. Matahari pun kian tersungging di balik awan nan berarak, ikut memberi kata restu dan dukungan yang tak pernah sudah.
Semoga…
Bengkalis, 25 November 2019
Marzuli Ridwan Al-bantany, Sastrawan dan seniman Riau asal Bengkalis. Penulis buku Menuju Puncak Keindahan Akal Budi. Saat ini beliau juga tercatat sebagai salah seorang yang mendidikasikan dirinya di Bawaslu Kabupaten Bengkalis dan aktif menulis.