Tingkatkan Budaya Kerja Secara Konsisten Dan Konsekuen: Bawaslu Kabupaten Bengkalis Taja TOT Penigkatan Budaya Kerja
|
BENGKALIS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bengkalis taja kegiatan Training of Trainer (TOT) Peningkatan Budaya Kerja dilingkungan Bawaslu Kabupaten Bengkalis bertempat di Pantai Indah Selatbaru , Kamis 24/03/22
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Kordiv SDM dan Organisasi Bawaslu Kabupaten Bengkalis, Beny Syahputra tersebut diikuti oleh seluruh pimpinan dan staff Bawaslu Kabupaten Bengkalis. Turut hadir juga dalam pembukaan kegiatan tersebut, Koordinator Divisi Hukum, Humas dan Datin Bawaslu Riau.
Dalam hal ini, Kordiv SDM dan Hubal, Beni Syahputra menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas dan rasa solidaritas dalam bekerja bagi seluruh pimpinan dan staff Bawaslu Kabupaten Bengkalis menjelang Pemilu dan Pemilihan tahun 2024 mendatang
“Harapan kedepanya dengan adanya kegiata ini bisa meningkatkan dan menciptakan lingkungan kerja yang disiplin, kerjasama, rasa tanggung jawab serta semangat dan motivasi kerja” jelas Beni Syahputra
Dalam kesempatanya, Amiruddin Sijaya menyampaikan bahwasanya Nilai-nilai (values) yang tumbuh dan berkembang dalam suatu organisasi, menjadi dasar cara berpikir, berperilaku dan bertindak dari seluruh insan organisasi, dan diturunkan dari satu generasi ke generasi. Budaya kerja dapat di daya gunakan sebagai daya dorong yang efektif dalam mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi organisasi.
“Budaya kerja yang efektif dapat menyatukan cara berpikir, berperilaku dan bertindak seluruh sumber daya manusia dalam organisasi, mempermudah penetapan dan implementasi visi, misi dan strategi dalam organisasi, dan mampu memperkuat kerjasama tim dalam organisasi, serta menghilangkan friksi-friksi internal yang timbul” ungkap Amiruddin Sijaya
Selanjutnya Mukhlasin Selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Bengkalis Memambahkan bahwasanya Di dalam budaya korporatif, peran pemimpin juga sangat penting. sebagai: 1) First Adapter, penerima dan pelaksana pertama dari budaya kerja, 2) Motivator, untuk mendorong insan organisasi untuk melaksanakan budaya kerja secara konsisten dan konsekuen, 3) Role Model, teladan bagi insan terhadap pelaksanaan Budaya Kerja, dan 4) Pencetus dan pengelola strategi, dan program budaya kerja sesuai kebutuhan internal Bawaslu.
“Pembentukan budaya kerja yang baik, yang paling menentukan adalah orang-orangnya. Sebaik apapun aturan atau sistem di buat, tanpa ada keinginan dari manusia untuk berubah ke arah yang lebih baik, semuanya menjadi tak berarti” tutup Mukhlasin