Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Bawaslu Bengkalis, FITRA Riau : Urgensi Pelibatan Masyarakat dalam Pemilu
|
BENGKALIS- Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, Triono Hadi mengakatan jika pelibatan (partisipasi) masyarakat dalam proses penyelenggaraan Pemilu, merupakan salah satu upaya bagi mewujudkan Pemilu yang bersih dan berkualitas. Pelibatan masyarakat dalam Pemilu maupun pemilihan menjadi hal urgen dan mutlak untuk diperhatikan.
Hal itu disampaikan Triono Hadi secara daring kepada para peserta kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif yang ditaja Bawaslu Kabupaten Bengkalis, 17 s.d 18 November 2022 di Bengkalis. Dalam kegiatan tersebut, selain Fitra Riau, sejumlah narasumber lain turut dihadirkan, diantaranya dari KPU Bengkalis dan internal Bawaslu.
“Pengawasan partisipatif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat menjadi sesuatu yang penting dalam proses Pemilu. Ianya mesti dilakukan bagi mendorong terwujudnya penyelenggaraan Pemilu yang bersih dan berkualitas,” sebut Triono Hadi.
Lebih lanjut dikatakan Triono Hadi pada sosialisasi yang diikuti Panwaslu kecamatan se-Kabupaten Bengkalis, sejumlah tokoh masyarakat, organisasi-organisasi masyarakat, lembaga, serta tokoh perempuan itu, bahwa Pemilu merupakan kedaulatan rakyat, yang salah satu tujuan penyelenggaraannya diharapkan dapat mewujudkan peralihan kepemimpinan pemerintahan secara tertib dan damai, proses dan mekanisme pergantian pejabat yang diharapkan dapat mewakili kepentingan rakyat, memobilisasi dan menggalang dukungan rakyat terhadap negara, serta melaksanakan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat di lembaga perwakilan.
Oleh karena itu, sambungnya, posisi rakyat dalam Pemilu sangat besar, dan mesti ditempatkan secara baik bagi memastikan terlindunginya hak politik, mendorong terwujudnya Pemilu, memastikan Pemilu yang bersih, transparan dan berintegritas, baik dari sisi penyelenggara maupun penyelenggaraannya, serta mendorong munculnya kepemimpinan politik yang sesuai dengan aspirasi terbesar rakyat.
“Inilah diantara urgensi pelibatan partisipasi masyarakat dalam Pemilu, yakni bagi memberikan keabsahan sebuah proses Pemilu, meningkatkan rasa hormat, kepercayaan terhadap HAM, khususnya terhadap hak pilih dan politik, meningkatkan kepercayaan terhadap proses Pemilu, demokrasi dan mendukung upaya penyelesaian konflik secara damai. Sebaliknya, jika masyarakat tidak dilibatkan secara baik dalam proses Pemilu, maka dikhawatirkan akan memunculkan resiko yang berdampak terhadap penyelenggaraan Pemilu, demokrasi, dan masa depan bangsa,” kata Triono Hadi lagi.
Selain memaparkan terkait urgensi pengawasan partisipatif bagi masyarakat, Triono Hadi juga menyinggung terkait tantangan terbesar partisipasi masyarakat yang mesti dihadapi dan disikapi secara bijak. Tantangan tersebut kata Triono seperti munculnya apatisme masyarakat dalam setiap momen Pemilu, minimnya informasi tentang Pemilu dan pengawasan. Juga terkait ruang maupun sistem yang dirasakan masih kurang mendukung keterlibatan masyarakat di dalamnya, disparitas tindak lanjut laporan dan perlindungan terhadap masyarakat yang sebagai pelapor atas dugaan pelanggaran Pemilu.
Tantang-tantangan tersebut, lanjutnya, mesti menjadi perhatian serius semua pihak, sehingga secara perlahan peran masyarakat dalam proses Pemilu dapat ditingkatkan bagi mewujudkan Pemilu yang diidam-idamkan, Pemilu yang bersih dan berkualitas.(humas_bawaslubks)